Cara Membuat Diagram Kartesius Beserta Contoh Soal dan Gambar Diagram Serta Pengertian Diagram Kartesius

Cara Membuat Diagram Kartesius Beserta Contoh Soal dan Gambar Diagram Serta Pengertian Diagram Kartesius

Diagram Kartesius--

SITNAS.id - Diagram Kartesius adalah diagram yang menampilkan data atau informasi dalam bentuk titik-titik pada bidang koordinat.

Bidang koordinat terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal yang saling memotong, yang disebut sumbu X dan Y. Setiap titik pada diagram ditandai dengan koordinat unik yang merupakan nilai pada sumbu X dan Y.



Diagram Kartesius dikembangkan oleh matematikawan Prancis, René Descartes, pada abad ke-17.

Baca juga: Pengertian RFID (Radio Frequency Identification), Caa Kerja, Manfaat hingga Contoh Pemakaian dalam Kehidupan Sehari-hari

Baca juga: Cara Download Musik dan Video YouTube Tanpa Aplikasi, Mudah Ati Ribet - Berikut Langkah-Langkah Penjelasannya



×

Baca juga: Penjelasan Tentang Bisnis Online, Keuntungan hingga Tantangan Bisnis Online di Era Digital

Diagram ini sangat berguna untuk menganalisis pola atau hubungan antar titik-titik yang ditampilkan pada diagram tersebut. Diagram Kartesius sering digunakan dalam bidang matematika, fisika, dan ilmu-ilmu lain yang memerlukan visualisasi data.

Untuk membuat diagram Kartesius, pertama-tama Anda perlu menyiapkan kertas yang dilengkapi dengan garis-garis koordinat (X dan Y) dan sudut pandang yang tepat. Kemudian, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan sumbu X dan Y yang akan digunakan. Biasanya, sumbu X menunjukkan nilai horizontal, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai vertikal.
  2. Tentukan skala yang akan digunakan pada masing-masing sumbu. Skala ini akan digunakan untuk mengukur jarak antar titik pada diagram.
  3. Tentukan titik awal (0,0) pada diagram. Titik ini biasanya berada di tengah-tengah garis-garis koordinat.
  4. Tentukan titik-titik yang akan ditampilkan pada diagram. Titik-titik ini biasanya merupakan hasil observasi atau perhitungan dari data yang ada.
  5. Tandai titik-titik tersebut pada diagram dengan menggunakan garis vertikal dan horizontal yang sesuai dengan skala yang ditentukan.
  6. Buat garis yang menghubungkan titik-titik tersebut untuk membentuk pola atau pola-pola tertentu.
  7. Tambahkan label atau keterangan pada diagram untuk menjelaskan apa yang ditampilkan pada diagram tersebut.

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

gzm