Pemerintah Malang Bidik Prestasi Kedua Terbesar dengan Pemekaran Wilayah dan Pembentukan Daerah Otonom Baru, Bagaimana Pendapat Warga?

Pemerintah Malang Bidik Prestasi Kedua Terbesar dengan Pemekaran Wilayah dan Pembentukan Daerah Otonom Baru, Bagaimana Pendapat Warga?

Ilustrasi-652234/pixabay-

Kita perlu melihat jauh ke dalam. Beberapa kecamatan mungkin merasa terpinggirkan dari pusat kegiatan administratif, dan pemekaran ini nampak seperti solusi cerdas yang sangat dibutuhkan.

Jika rencana ini berjalan mulus, pemerintah berharap warga Kabupaten Malang akan merasakan dampak positifnya dengan lebih cepat dan akurat. Dari fasilitas hingga layanan, semuanya diharapkan dapat terdongkrak.



Lebih dalam lagi, rencana ini mengupas soal membelah kawasan Kabupaten Malang menjadi dua bagian yang memiliki otonomi masing-masing. Bayangkan saja, Kabupaten Malang Utara dan Kabupaten Malang Selatan bakal jadi bintang baru dalam peta!

Baca juga: Teks Doa Pengukuhan Paskibraka 2023 PDF Dokumen, Siap Bentuk Kepribadian Unggul bagi Para Pasukan Paskibraka yang Mulia dan Berdedikasi!

Jika kita melihat lebih dekat, Kabupaten Malang Utara diharapkan akan menjadi rumah bagi 11 kecamatan yang sejatinya bergabung demi membangun wajah baru daerah ini. Semuanya akan terpusat di Singosari, menandakan awal baru yang semakin nyata.



×

Di sisi lain, ada Kabupaten Malang Selatan yang akan terbentuk dari 10 kecamatan, dan jantungnya akan berada di Kepanjen. Kepanjen akan menjadi pusat segala aktivitas, memompa kehidupan baru.

Baca juga: Nikmati Kesenangan Tak Tergantikan di 5 Destinasi Wisata Bukit Banjarbaru yang Instagramable, Raja Ampat Termasuk?

Namun, tentu tak ada cerita tanpa rintangan. Ada pendapat lain yang mencuat, mengingat ibukota Kabupaten Malang adalah Kepanjen.

Namun, kabar menarik ini ternyata hanya soal pergantian nama belaka, bukan pemekaran sesungguhnya. Mungkin saja warga sekitar terlalu sering keliru menyebut wilayah ini dengan Kepanjen, yang membuat pemerintah ingin menyegarkan citra dengan mengubah namanya.

Baca juga: Siapakah Istri Muller? Asal Usul Keturunan Tentara KNIL yang Mengajukan Gugatan Lahan di Dago Elos dan Konsekuensi Pengusiran 330 KK di Bandung

Tentu saja, semua keputusan ini harus diperhitungkan matang-matang. Dengan populasi sekitar 2,8 juta jiwa pada tahun 2018, tak bisa dipungkiri potensi wilayah ini masih terbuka lebar.

***

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya

gzm